Kamis, 28 November 2013

MAKALAH PENDIDIKAN DI ZAMAN PERUBAHAN CEPAT


BAB I
PENDAHULUAN
A.           Latar Belakang
Zaman pun berkembang namun di dalam pendidikan pun menjadi merosot tajam. Banyak anak-anak penerus bangsa yang melupakan pendidikannya atau tidak serius dalam pembelajaran karena perkembangan zaman. Sangat di sayangkan jika penerus-penerus bangsa tersebut hidupnya tidak digunakan sebaik mungkin untuk belajar dan mencari ilmu setinggi mungkin. Dan bagaimana pula jika penerus-penerus bangsa hidupnya hanya tergantung oleh orang lain. Negara ini sangat fatal jika itu terjadi. Bagaimana tindakan oleh pemerintah mengenai pendidikan zaman sekarang yang sangat lemah di kalangan pelajar. sebagai anak pelajar di Indonesia sangat kecewa sekali dengan pendidikan zaman sekarang yang tidak bisa seperti zaman dulu. Pada zaman dulu penerus-penerus bangsa belum mengenal dengan teknologi modern seperti internet sekarang ini. Maka dari itu, orang-orang pada zaman dulu pun masih sangat giat untuk belajar dan mencari ilmu setinggi mungkin karena belum mengenal yang namanya chatting, sms, Facebook, Twitter, dll. Tetapi pada zaman yang berkembang seperti sekarang ini, banyak orang-orang terutama kalangan pelajar tidak memanfaatkan teknologi sebagai alat pendidikan. Namun teknologi internet tersebut digunakan untuk hal yang negatif seperti bermain game terus menerus hingga tak kenal waktu untuk belajar dan menghabiskan uang yang banyak, Bermain chatting hingga tak kenal waktu untuk belajar, dll. Bagaimana jika waktu tersebut digunakan mencari ilmu untuk masa depan mendatang. Sangat bermanfaat sekali jika itu dilakukan oleh kalangan pelajar.
Di dunia ini teknologi selalu berkembang pesat. Kalau teknologi bisa kenapa pendidikan tidak bisa berkembang?. Permasalahan itu selalu ditanyakan oleh guru-guru di Indonesia. Pendidikan tidak bisa berkembang tinggi karena tidak ada pembekalan yang memadai dan metode pembelajaran yang kurang cocok untuk muridnya terhadap guru-guru di Indonesia. Dan akhir-akhirnya siswa siswi nya yang menjadi korban dari kebodohan bangsa.


B.            Rumusan Masalah
1.    Masalah pendidikan di zaman perubahan cepat ?
2.    Pendidikan sekolah dasar ?
3.    Pentingnya SDM yang berkualitas !
4.    Tugas sekolah dalam pendidikan sekolah dasar ?
5.    Peranan guru dan konselor ?

C.           Tujuan Pembahasan
Tujuan dalam pembahasan makalah ini adalah membahas tentang kapita selekta pendidikan di sekolah dasar dalam menangani pendidikan dizaman perubahan cepat.

BAB II
PEMBAHASAN

A.           Masalah pendidikan di zaman perubahan cepat
Mengenai pendidikan abad 21 Terkadang kelangsungan hidup manusia sebagai kelompok masyarakat terancam oleh berbagai masalah yang tidak bisa diduga datangnya, untuk itu diperlukan suatu kemampuan untuk bisa membaca tanda-tanda zaman serta menentukan mana masalah yang tidak bisa dihindari dan mana masalah yang menjadi tantangan masa depan. Tetapi dari setiap masalah yang terpenting adalah bagaimana kita mampu mengeliminer melalui pendekatan pendidikan. Jika kita tidak berusaha memecahkannya, itu berarti bencana bagi kita dan anak didik pada masa mendatang, sumber masalah tersebut dapat diakibatkan oleh beberapa hal seperti :
·      Revolusi industri : yang merembet pada masalah pelanggaran hak sipil, penggunaan alat elektronik yang tidak terkontrol dan masalah obat-obat terlarang yang meracuni generasi muda
·      Populasi penduduk : akibat kelahiran yang tidak seimbang, aborsi, pemukiman kumuh, lahan, dan masalah pasokan makanan dan air minum yang terbatas
·      Dampak kemajuan Iptek: polusi udara, pencemaran air, limbah, frekuensi radio yang tak terbendung, masalah megapolis, kebisingan pesawat supersonik, lalu lintas dan masalah dan masalah lain secara keseluruhan, Masalah Internasional ; bom, terorisme, perang, utang luar negeri, kerjasama wilayah pertahanan, dsb.

semuanya terkonsentrasi dalam kerjasama antar bangsa. Guru dan sekolah Tumpukan masalah di atas adalah penyakit mental yang hanya bisa diperbaiki dengan proses pendidikan. Untuk itu dibutuhkan peranan guru yang profesional dan berdedikasi

B.            Pendidikan Sekolah Dasar
Salah satu pengertian pendidikan yang sangat umum dikemukakan oleh Driyarkara (1980) yang menyatakan bahwa pendidikan adalah upaya memanusiakan manusia muda. Pengangkatan manusia muda ke taraf insani harus diwujudkan di dalam seluruh proses atau upaya pendidikan. Di dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 1 dinyatakan bahwa “Pendidikan adalah Usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang”.
Tingkat satuan pendidikan yang dianggap sebagai dasar pendidikan adalah sekolah dasar. Di sekolah inilah anak didik mengalami proses pendidikan dan pembelajaran. Dan, secara umum pengertian sekolah dasar dapat kita katakan sebagai institusi pendidikan yang menyelenggarakan proses pendidikan dasar dan mendasari proses pendidikan selanjutnya. Pendidikan ini diselenggarakan untuk anak-anak yang telah berusia tujuh tahun dengan asumsi bahwa anak seusia tersebut mempunyai tingkat pemahaman dan kebutuhan pendidikan yang sesuai dengan dirinya. Pendidikan dasar memang diselenggarakan untuk memberikan dasar pengetahuan, sikap dan keterampilan bagi anak didik. Pendidikan dasar inilah yang selanjutnya dikembangkan untuk meningkatkan kualitas diri anak didik. Kita seharusnya memahami pengertian sekolah dasar sehingga dapat mengikuti setiap kegiatan yang diselenggarakan di tingkat ini. Walaupun, kita pengenal pendidikan anak usia dini (PAUD), tetapi setidaknya mereka lebih mengedepankan untuk melatih anak bersosialisasi dengan teman dan masyarakat, bukan untuk mengikuti pendidikan dan pembelajaran yang mengarah pada pemahaman pengetahuan.

C.           Tujuan Pendidikan Dasar
Berkenaan dengan tujuan operasional pendidikan SD, dinyatakan di dalam Kurikulum Pendidikan Dasar yaitu memberi bekal kemampuan dasar membaca, menulis dan berhitung, pengetahuan dan ketrampilan dasar yang bermanfaat bagi siswa sesuai dengan tingkat perkembangannya, serta mempersiapkan mereka untuk mengikuti pendidikan di SLTP. Tujuan pendidikan Sekolah Dasar dapat diuraikan secara terperinci, seperti berikut :
1)   Memberikan Bekal Kemampuan Membaca, Menulis, dan Berhitung.
2)   Memberikan Pengetahuan dan Ketrampilan Dasar yang bermanfaat bagi siswa sesuai dengan tingkat perkembangannya.
3)   Mempersiapkan Siswa untuk Mengikuti Pendidikan di SLTP. 

D.           Pentingnya SDM Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan
Sebagai suatu lembaga pendidikan formal, dalam pelaksanaan pendidikannya sekolah sangat ditekankan adanya peningkatan kualitas sebagai jawaban terhadap kebutuhan dan dinamika masyarakat yang sedang berkembang, sehingga peningkatan kualitas dapat diwujudkan melalui pelaksanaan pendidikan.
Layanan sekolah dapat dikatakan bermutu atau berkualitas jika dibuat secara sederhana tetapi penting dan memenuhi standart. Artinya, produk tersebut harus tepat sesuai dengan tujuan. Pada dasarnya mutu pendidikan dapat dipandang sebagai suatu keadaan, kondisi, penampilan, atau kinerja yang ditunjukkan oleh setiap komponen satuan pendidikan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Satuan pendidikan dimaksud adalah mencakup pendidikan pra sekolah, pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Suatu organisasi, dimana perubahan organisasi lebih efektif bila mereka melakukan peran aktif dengan menolong atau mengarahkan perbaikan sekolah. Karena itu kepala sekolah yang efektif menolong akan memberikan perlindungan kepada sekolah dari perubahan-perubahan yang tidak menguntungkan.  Adapun yang paling penting bagi kepala sekolah adalah cita-cita tinggi dengan menyadari bahwa banyak yang harus dilakukannya bersama guru-guru dalam menentukan suatu perubahan yang akan menyenangkan. Salah satunya adalah memperbaiki dan meningkatkan mutu atau kualitas pendidikan di sekolah yang dipimpinnya. Dan perubahan manajemen adalah langkah awal meraih kualitas, dan pilar utamanya adalah kepuasan pelanggan, perbaikan berkelanjutan, pengelolaan dengan fakta (data), dan menghargai sumber daya manusia.
Manajemen sumber daya manusia (Human Resource Management) dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan adalah sangat penting artinya. Hal ini mengingat bahwa dalam suatu organisasi atau lembaga pendidikan, dapat maju dan berkembang dengan dukungan dari sumber daya manusia. Oleh karena itu setiap lembaga pendidikan atau organisasi yang ingin berkembang, maka harus memperhatikan sumber daya manusia dan mengelolanya dengan baik, agar tercipta pendidikan yang berkualitas.
Keberhasilan pendidikan di sekolah sangat ditentukan oleh keberhasilan kepala sekolah dalam mengelola tenaga kependidikan yang tersedia di sekolah. Dalam hal ini, peningkatan produktivitas dan prestasi kerja dapat dilakukan dengan meningkatkan perilaku tenaga kependidikan atau sumber daya manusia di sekolah melalui aplikasi berbagai konsep dan teknik manajemen personalia. Dalam manajemen sumber daya manusia, kepala sekolah merupakan kunci keberhasilan untuk mencapai kualitas pendidikan. Kepala sekolah dituntut untuk senantiasa berusaha membina dan mengembangkan sumber daya manusia atau tenaga pendidik guna menciptakan pendidikan yang berkualitas.
Dalam makalah ini diungkapkan tentang pentingnya manajemen sumber daya manusia dalam meningkatkan kualitas pendidikan, didasari oleh:
1)   Sumber daya manusia atau tenaga kerja merupakan factor sentral dalam pendidikan, mengingat perannya yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
2)   Merujuk pendapat dari E. Mulayasa yang mengemukakan bahwa selain merupakan modal yang paling vital, sumber daya manusia (SDM) juga merupakan pelanggan internal yang menentukan kualitas akhir suatu produk dan organisasi.
3)   Mengingat pentingnya berbagai sector pembangunan, maka sumber daya manusia perlu ditata atau manaj sedemikian rupa agar diperoleh hasil yang optimal.
4)   Dengan pemanfaatan sumber daya manusia oleh manajer dalam suatu organisasi secara efektif dan efisien, akan mengoptimalkan pencapaian tujuan organisasi dan pemanfaatan sumber daya manusia dimulai dari melakukan perencanaan yang tepat, pengorganisasian yang mantap, penyusunan staf yang tepat dan profesional, pengarahan dan pengawasan yang terkendali dengan baik akan menjamin berfungsinya proses manajerial.
5)   Guru merupakan sumber daya insani yang sangat penting peranannya dalam mendidik dan mengajar karena berhasilnya kegiatan belajar mengajar bergantung pada kemampuan guru dalam menyusun atau merancang belajar mengajar.
6)   Manajemen sumber daya manusia termasuk salah satu bagian dari manajemen sekolah secara keseluruhan, dan manajemen sumber daya manusia menduduki tempat yang sangat penting. Dikatakan demikian karena guru adalah factor sentral dalam pendidikan.
7)   Sumber daya manusia merupakan factor penting bagi keberhasilan suatu sekolah, untuk itu sumber daya manusia perlu dikelola dengan sebaik-baiknya melalui manajemen sumber daya manusia. Karena melalui usaha-usaha dan kreativitas sumber daya manusia, organisasi dapat menghasilkan suatu produk dan jasa yang berkualitas.

E.            Tugas dan Peran Sekolah Dalam Pendidikan
Para pakar pendidikan  dan administrasi pendidikan cendrung sependapat bahwa kemajuan besar dalam bidang pendidikan hanya mungkin dicapai jika administrasi pendidikan itu sendiri dikelola secara inovatif.Hal ini sejalan dengan pendapat Sanusi  dkk yang menyatakan bahwa Adminstrasi yang baik mendudduki tempt yang sangat menentukan dalam struktur dan artikulasi system pendidikan (2002: 132).Siapa yang bertanggung jawab  mengelola,merencakan dan melaksanakan administrasi tersebut di suatu sekolah adalah di bawah kendali kepala sekolah.Untuk itu kepala sekolah harus memilki kemampuan professional yang menurut Sanusi  ada empat kemampuan profesional kepala sekolah yaitu:
·      kemampuan untuk menjalankan tanggungjawab yang diserahkan kepadanya selaku unit kehadiran murid.
·      Kemampuan untukmenerapkan keterampilan-keterampilan konseptual,manusiawi, dan teknis pada kedudukan jenis ini.
·      Kemampuan untuk memotivasi para bawahan untuk bekerja sama secara sukarela dalam mencapai maksud-maksud unit dan organisasi.
·      Kemamapuan untuk memahami implikasi-implikasi dari perubahan social, ekonomis,politik,dan educational; arti yang mereka sumbangkan kepada unit; untuk memulai dan memimpin perubahan-perubahan yang cocok di dalam unit didasarkan atas perubahan-perubahan social yang luas.(2002 :133)

Sedangkanmenurut PERMEN DINKNAS No 13 tahun 2007 tentang Satandar  kepala sekolah/Madrasah kepala sekolah harus memiliki kompetensi atau kemampuan yang meliputi demensi kompetensi kepribadian,manajerial, kewirausahaan supervisi dan sosial.

F.            Perlunya Bimbingan Konseling Di Sekolah Dasar
1.    Dilaksanakan guru kelas
Di Sekolah Dasar, kegiatan Bimbingan Konseling tidak diberikan oleh Guru Pembimbing secara khusus seperti di jenjang pendidikan SMP dan SMA. Guru kelas harus menjalankan tugasnya secara menyeluruh, baik tugas menyampaikan semua materi pelajaran (kecuali Agama dan Penjaskes) dan memberikan layanan bimbingan konseling kepada semua siswa tanpa terkecuali

Dalam konteks pemberian layanan bimbingan konseling, Prayitno (1997:35-36) mengatakan bahwa pemberian layanan bimbingan konseling meliputi layanan orientasi, informasi, penempatan dan penyaluran, pembelajaran, konseling perorangan, bimbingan kelompok, dan konseling kelompok.

Guru Sekolah Dasar harus melaksanakan ketujuh layanan bimbingan konseling tersebut agar setiap permasalahan yang dihadapi siswa dapat diantisipasi sedini mungkin sehingga tidak menggangu jalannya proses pembelajaran. Dengan demikian siswa dapat mencapai prestasi belajar secara optimal tanpa mengalami hambatan dan permasalahan pembelajaran yang cukup berarti.

Beberapa hal yang menguatkan posisi guru kelas diantaranya:
a)    Lebih mengenal karakter anak karena sudah mengenal lama
b)   Ada ikatan emosi antara murid dan guru seperti orang tua dengan anaknya, mengingat perumpamaan guru adalah orang tua mereka sewaktu disekolah
c)    Pemantaun perkembangan anak terjadi hampir setiap hari sehingga data yang diperoleh akurat.
d)   Dekat dengan orang tua siswa, realita yang ada anak sering menceritakan guru ke orang tua dan sebaliknya, disis lain orang tua tidak sungkan pergi ke sekolah menemui guru kelas berbeda dengan di SMP dan SMA, orang tua terkesan sungkan atau malu bahkan malas berkomunikasi dengan guru SMP/SMA terlebih ada kata BK/BP terkesan konotasinya buruk.
e)    Jarak rumah dengan sekolah dekat sehingga untuk kunjungan kerumah tidak menmukan hambatan.
Guru Sekolah Dasar harus melaksanakan ketujuh layanan bimbingan konseling tersebut agar setiap permasalahan yang dihadapi siswa dapat diantisipasi sedini mungkin sehingga tidak menggangu jalannya proses pembelajaran. Dengan demikian siswa dapat mencapai prestasi belajar secara optimal tanpa mengalami hambatan dan permasalahan pembelajaran yang cukup berarti.

Realitas di lapangan, khususnya di Sekolah Dasar menunjukkan bahwa peran guru kelas dalam pelaksanaan bimbingan konseling belum dapat dilakukan secara optimal mengingat tugas dan tanggung jawab guru kelas yang sarat akan beban sehingga tugas memberikan layanan bimbingan konseling kurang membawa dampak positif bagi peningkatan prestasi belajar siswa.

Selain melaksanakan tugas pokoknya menyampaikan semua mata pelajaran, guru SD juga dibebani seperangkat administrasi yang harus dikerjakan sehingga tugas memberikan layanan bimbingan konseling belum dapat dilakukan secara maksimal. Walaupun sudah memberikan layanan bimbingan konseling sesuai dengan kesempatan dan kemampuan, namun agaknya data pendukung yang berupa administrasi bimbingan konseling juga belum dikerjakan secara tertib sehingga terkesan pemberian layanan bimbingan konseling di SD "asal jalan".
2.    Dilaksanakan tenaga ahli/konselor yang professional dibidangnya.
Penguasaan ilmu dalam hal bimbingan dan konseling tidak diragukan lagi sehingga hasil yang tercapai akan maksimal. Tetapi ada beberapa kendala yang terjadi disini yaitu:
·      Guru BK belum terealisasikan di sekolah dasar, jikalau ada tidak setiap hari. Jadi bimbingan yang terjadi tidak maksimal
·      Komunikasi dengan pihak orangtua kurang erat karena guru BK yang tugasnya tidak menetap di SD sulit untuk bertemu dengan wali murid.
·      Pemantauan perkembangan siswa kurang baik karena tidak ketemu dengan siswa setiap hari, padahal bimbingan itu harus berkesinambungan.
·      Jarak antara rumah konselor dengan wali murid sangat jauh tidak seperti guru SD yang rata-rata tempat tinggal mereka satu wilayah dengan sekolah, sehingga konselor akan kesulitan jika akan mengadakan kegiatan kunjungan kerumah.
Beberapa permasalahan diatas dapat diatasi jika guru BK ada disekolah dasar setiap hari menjadi bagian dari sekolah seperti halnya guru kelaas. Dan kegiatan seperti kunjungan rumah dapat dilakukan pada jam sepulang sekolah.
Tujuan Utama Bimbingan di SD :
·      Menguasai bahan ajaran tuntutan kurikuler
·      Membuat pilihan dan menetukan bahan ajaran yang cocok
·      Memiliki sikap pandangan belajar yang mendukung
·      Mempunyai pola prilaku belajar yang mendukung
·      Memilih teman bergaul dan membentuk kelompok belajar yang serasi
·      Mengadakan penyesuaian hidup berkelompok yang menunjang belajar
·      Memecahkan masalah-masalah belajar yang dihadapi murid
Memahami anak usia sekolah Dasar
Memahami anak sama halnya dengan mengikuti pertumbuhan anak. Ada anak yang tumbuh dengan cepat dan ada juga anak yang tumbuh dengan lambat.
·      Perbedaan kecepatan perkembangan anak dapat disebabkan oleh pembawaan maupun oleh pengalaman hidup seperti gizi, penyakit, atau deprivasi.
·      Perkembangan anak pada usia SD perlu dimengerti tidak hanya oleh psikolog tetapi juga oleh staf lain disekolah.
·      Tetapi perlu diingat, teman sebaya juga beperan penting bagi kematangan fisik, intelektual,/mental, sosial, seksual, moral, dan emosional anak.
·      Kesempatan anak bermain dengan teman sebaya membuat anak :
a)    mengenali perbedaan antara laki-laki dan perempuan
b)    belajar untuk mandiri dari ortu
c)    belajar bertanggung jawab
d)   belajar mengontrol emosi
e)    belajar membuat aturan dan mematuhinya
f)     Belajar membedakan mana yang salah & benar
g)    Berkomunikasi timbal balik yang sejajar

BAB III
PENUTUP

A.           Kesimpulan
pendidikan adalah upaya memanusiakan manusia muda. Pengangkatan manusia muda ke taraf insani harus diwujudkan di dalam seluruh proses atau upaya pendidikan.  Tingkat satuan pendidikan yang dianggap sebagai dasar pendidikan adalah sekolah dasar. Di sekolah inilah anak didik mengalami proses pendidikan dan pembelajaran. Dan, secara umum pengertian sekolah dasar dapat kita katakan sebagai institusi pendidikan yang menyelenggarakan proses pendidikan dasar dan mendasari proses pendidikan selanjutnya. Pendidikan ini diselenggarakan untuk anak-anak yang telah berusia tujuh tahun dengan asumsi bahwa anak seusia tersebut mempunyai tingkat pemahaman dan kebutuhan pendidikan yang sesuai dengan dirinya.
Sumber daya manusia merupakan factor penting bagi keberhasilan suatu sekolah, untuk itu sumber daya manusia perlu dikelola dengan sebaik-baiknya melalui manajemen sumber daya manusia. Karena melalui usaha-usaha dan kreativitas sumber daya manusia, organisasi dapat menghasilkan suatu produk dan jasa yang berkualitas.
Di Sekolah Dasar, kegiatan Bimbingan Konseling tidak diberikan oleh Guru Pembimbing secara khusus seperti di jenjang pendidikan SMP dan SMA. Guru kelas harus menjalankan tugasnya secara menyeluruh, baik tugas menyampaikan semua materi pelajaran. Penguasaan ilmu dalam hal bimbingan dan konseling tidak diragukan lagi sehingga hasil yang tercapai akan maksimal dengan adanya tenaga ahli/konselor yang professional dibidangnya.

B.            Kritik dan Saran
Saran-saran Jangan pernah meremehkan pendidikan, apa itu pendidikan social, agama karena hal tersebut adalah suatu hal menentukan bahwa kita seperti apa. Apakah mendapatkan masa depan yang cerah atau sebaliknya. Kita harus terus belajar dan jangan pernah putus asa dalam mencari ilmu karena hidup kita ta’akan berarti tanpa dengan ilmu dan akhlak. Semoga bahasa dan penyampain dalam makalah ini dapat dimengerti dan berguna untuk dimanfaatkan bagi kita semua. Kritik dan saran yang membangun sangat di perlukan agar dalam pembelajaran yang kedepan bisa lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA


Mohamad Miftah Thoha,.Kepemimpinan dalam Manajemen Suatu Pendekatan Prilaku.Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 1999

Made Pidarta., Manajemen Pendidikan. Jakarta : PT. Bina Aksara, 1988

Nanang Fattah. Landasan Pendidikan. Bandung PT. Remaja Karya, 2001

Nasution, Didaktik : Azas-azas Mengajar, IKIP Bandung, 1977

R. Iyeng Wiraputra. Aneka Masalah Pendidikan dan Kepemimpinan Fakultas Ilmu Pendidikan . IKIP Bandung, 1982

UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Kependidikan. 2007. Manajemen Layanan Khusus Sekolah.

Prayitno,  dkk.  2004.  Pedoman  Khusus  Bimbingan  dan  Konseling,  Jakarta  :



http://kluncur.blogspot.com/2011/10/makalah-kapita-selekta-pendidikan-di-sd.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar