BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Zaman
pun berkembang namun di dalam pendidikan pun menjadi merosot tajam. Banyak
anak-anak penerus bangsa yang melupakan pendidikannya atau tidak serius dalam
pembelajaran karena perkembangan zaman. Sangat di sayangkan jika
penerus-penerus bangsa tersebut hidupnya tidak digunakan sebaik mungkin untuk
belajar dan mencari ilmu setinggi mungkin. Dan bagaimana pula jika
penerus-penerus bangsa hidupnya hanya tergantung oleh orang lain. Negara ini
sangat fatal jika itu terjadi. Bagaimana tindakan oleh pemerintah mengenai
pendidikan zaman sekarang yang sangat lemah di kalangan pelajar. sebagai anak
pelajar di Indonesia sangat kecewa sekali dengan pendidikan zaman sekarang yang
tidak bisa seperti zaman dulu. Pada zaman dulu penerus-penerus bangsa belum
mengenal dengan teknologi modern seperti internet sekarang ini. Maka dari itu,
orang-orang pada zaman dulu pun masih sangat giat untuk belajar dan mencari
ilmu setinggi mungkin karena belum mengenal yang namanya chatting, sms, Facebook,
Twitter, dll. Tetapi pada zaman yang berkembang seperti sekarang ini, banyak
orang-orang terutama kalangan pelajar tidak memanfaatkan teknologi sebagai alat
pendidikan. Namun teknologi internet tersebut digunakan untuk hal yang negatif
seperti bermain game terus menerus hingga tak kenal waktu untuk belajar dan
menghabiskan uang yang banyak, Bermain chatting hingga tak kenal waktu untuk
belajar, dll. Bagaimana jika waktu tersebut digunakan mencari ilmu untuk masa
depan mendatang. Sangat bermanfaat sekali jika itu dilakukan oleh kalangan
pelajar.
Di
dunia ini teknologi selalu berkembang pesat. Kalau teknologi bisa kenapa
pendidikan tidak bisa berkembang?. Permasalahan itu selalu ditanyakan oleh
guru-guru di Indonesia. Pendidikan tidak bisa berkembang tinggi karena tidak
ada pembekalan yang memadai dan metode pembelajaran yang kurang cocok untuk
muridnya terhadap guru-guru di Indonesia. Dan akhir-akhirnya siswa siswi nya
yang menjadi korban dari kebodohan bangsa.
B.
Rumusan
Masalah
1. Masalah
pendidikan di zaman perubahan cepat ?
2. Pendidikan
sekolah dasar ?
3. Pentingnya
SDM yang berkualitas !
4. Tugas
sekolah dalam pendidikan sekolah dasar ?
5. Peranan
guru dan konselor ?
C.
Tujuan
Pembahasan
Tujuan
dalam pembahasan makalah ini adalah membahas tentang kapita selekta pendidikan
di sekolah dasar dalam menangani pendidikan dizaman perubahan cepat.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Masalah
pendidikan di zaman perubahan cepat
Mengenai
pendidikan abad 21 Terkadang kelangsungan hidup manusia sebagai kelompok
masyarakat terancam oleh berbagai masalah yang tidak bisa diduga datangnya,
untuk itu diperlukan suatu kemampuan untuk bisa membaca tanda-tanda zaman serta
menentukan mana masalah yang tidak bisa dihindari dan mana masalah yang menjadi
tantangan masa depan. Tetapi dari setiap masalah yang terpenting adalah
bagaimana kita mampu mengeliminer melalui pendekatan pendidikan. Jika kita
tidak berusaha memecahkannya, itu berarti bencana bagi kita dan anak didik pada
masa mendatang, sumber masalah tersebut dapat diakibatkan oleh beberapa hal
seperti :
· Revolusi
industri : yang merembet pada masalah pelanggaran hak sipil, penggunaan alat
elektronik yang tidak terkontrol dan masalah obat-obat terlarang yang meracuni
generasi muda
· Populasi
penduduk : akibat kelahiran yang tidak seimbang, aborsi, pemukiman kumuh,
lahan, dan masalah pasokan makanan dan air minum yang terbatas
· Dampak
kemajuan Iptek: polusi udara, pencemaran air, limbah, frekuensi radio yang tak
terbendung, masalah megapolis, kebisingan pesawat supersonik, lalu lintas dan
masalah dan masalah lain secara keseluruhan, Masalah Internasional ; bom,
terorisme, perang, utang luar negeri, kerjasama wilayah pertahanan, dsb.
semuanya
terkonsentrasi dalam kerjasama antar bangsa. Guru dan sekolah Tumpukan masalah
di atas adalah penyakit mental yang hanya bisa diperbaiki dengan proses
pendidikan. Untuk itu dibutuhkan peranan guru yang profesional dan berdedikasi
B.
Pendidikan
Sekolah Dasar
Salah
satu pengertian pendidikan yang sangat umum dikemukakan oleh Driyarkara (1980)
yang menyatakan bahwa pendidikan adalah upaya memanusiakan manusia muda.
Pengangkatan manusia muda ke taraf insani harus diwujudkan di dalam seluruh
proses atau upaya pendidikan. Di dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2
Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 1 dinyatakan bahwa
“Pendidikan adalah Usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan bagi peranannya di masa yang akan
datang”.
Tingkat
satuan pendidikan yang dianggap sebagai dasar pendidikan adalah sekolah dasar.
Di sekolah inilah anak didik mengalami proses pendidikan dan pembelajaran. Dan,
secara umum pengertian sekolah dasar dapat kita katakan sebagai institusi
pendidikan yang menyelenggarakan proses pendidikan dasar dan mendasari proses
pendidikan selanjutnya. Pendidikan ini diselenggarakan untuk anak-anak yang
telah berusia tujuh tahun dengan asumsi bahwa anak seusia tersebut mempunyai
tingkat pemahaman dan kebutuhan pendidikan yang sesuai dengan dirinya.
Pendidikan dasar memang diselenggarakan untuk memberikan dasar pengetahuan,
sikap dan keterampilan bagi anak didik. Pendidikan dasar inilah yang
selanjutnya dikembangkan untuk meningkatkan kualitas diri anak didik. Kita
seharusnya memahami pengertian sekolah dasar sehingga dapat mengikuti setiap
kegiatan yang diselenggarakan di tingkat ini. Walaupun, kita pengenal
pendidikan anak usia dini (PAUD), tetapi setidaknya mereka lebih mengedepankan
untuk melatih anak bersosialisasi dengan teman dan masyarakat, bukan untuk
mengikuti pendidikan dan pembelajaran yang mengarah pada pemahaman pengetahuan.
C.
Tujuan
Pendidikan Dasar
Berkenaan
dengan tujuan operasional pendidikan SD, dinyatakan di dalam Kurikulum
Pendidikan Dasar yaitu memberi bekal kemampuan dasar membaca, menulis dan
berhitung, pengetahuan dan ketrampilan dasar yang bermanfaat bagi siswa sesuai
dengan tingkat perkembangannya, serta mempersiapkan mereka untuk mengikuti
pendidikan di SLTP. Tujuan pendidikan Sekolah Dasar dapat diuraikan secara
terperinci, seperti berikut :
1) Memberikan
Bekal Kemampuan Membaca, Menulis, dan Berhitung.
2) Memberikan
Pengetahuan dan Ketrampilan Dasar yang bermanfaat bagi siswa sesuai dengan
tingkat perkembangannya.
3) Mempersiapkan
Siswa untuk Mengikuti Pendidikan di SLTP.
D.
Pentingnya
SDM Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan
Sebagai suatu lembaga
pendidikan formal, dalam pelaksanaan pendidikannya sekolah sangat ditekankan
adanya peningkatan kualitas sebagai jawaban terhadap kebutuhan dan dinamika
masyarakat yang sedang berkembang, sehingga peningkatan kualitas dapat diwujudkan
melalui pelaksanaan pendidikan.
Layanan sekolah dapat
dikatakan bermutu atau berkualitas jika dibuat secara sederhana tetapi penting
dan memenuhi standart. Artinya, produk tersebut harus tepat sesuai dengan
tujuan. Pada dasarnya mutu pendidikan dapat dipandang sebagai suatu keadaan,
kondisi, penampilan, atau kinerja yang ditunjukkan oleh setiap komponen satuan
pendidikan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Satuan pendidikan
dimaksud adalah mencakup pendidikan pra sekolah, pendidikan dasar, pendidikan
menengah dan pendidikan tinggi. Suatu organisasi, dimana perubahan organisasi
lebih efektif bila mereka melakukan peran aktif dengan menolong atau
mengarahkan perbaikan sekolah. Karena itu kepala sekolah yang efektif menolong
akan memberikan perlindungan kepada sekolah dari perubahan-perubahan yang tidak
menguntungkan. Adapun yang paling
penting bagi kepala sekolah adalah cita-cita tinggi dengan menyadari bahwa
banyak yang harus dilakukannya bersama guru-guru dalam menentukan suatu
perubahan yang akan menyenangkan. Salah satunya adalah memperbaiki dan
meningkatkan mutu atau kualitas pendidikan di sekolah yang dipimpinnya. Dan
perubahan manajemen adalah langkah awal meraih kualitas, dan pilar utamanya
adalah kepuasan pelanggan, perbaikan berkelanjutan, pengelolaan dengan fakta
(data), dan menghargai sumber daya manusia.
Manajemen sumber daya
manusia (Human Resource Management) dalam rangka meningkatkan kualitas
pendidikan adalah sangat penting artinya. Hal ini mengingat bahwa dalam suatu
organisasi atau lembaga pendidikan, dapat maju dan berkembang dengan dukungan
dari sumber daya manusia. Oleh karena itu setiap lembaga pendidikan atau
organisasi yang ingin berkembang, maka harus memperhatikan sumber daya manusia
dan mengelolanya dengan baik, agar tercipta pendidikan yang berkualitas.
Keberhasilan pendidikan
di sekolah sangat ditentukan oleh keberhasilan kepala sekolah dalam mengelola
tenaga kependidikan yang tersedia di sekolah. Dalam hal ini, peningkatan
produktivitas dan prestasi kerja dapat dilakukan dengan meningkatkan perilaku
tenaga kependidikan atau sumber daya manusia di sekolah melalui aplikasi
berbagai konsep dan teknik manajemen personalia. Dalam manajemen sumber daya
manusia, kepala sekolah merupakan kunci keberhasilan untuk mencapai kualitas pendidikan.
Kepala sekolah dituntut untuk senantiasa berusaha membina dan mengembangkan
sumber daya manusia atau tenaga pendidik guna menciptakan pendidikan yang
berkualitas.
Dalam makalah ini
diungkapkan tentang pentingnya manajemen sumber daya manusia dalam meningkatkan
kualitas pendidikan, didasari oleh:
1) Sumber
daya manusia atau tenaga kerja merupakan factor sentral dalam pendidikan,
mengingat perannya yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
2) Merujuk
pendapat dari E. Mulayasa yang mengemukakan bahwa selain merupakan modal yang
paling vital, sumber daya manusia (SDM) juga merupakan pelanggan internal yang
menentukan kualitas akhir suatu produk dan organisasi.
3) Mengingat
pentingnya berbagai sector pembangunan, maka sumber daya manusia perlu ditata
atau manaj sedemikian rupa agar diperoleh hasil yang optimal.
4) Dengan
pemanfaatan sumber daya manusia oleh manajer dalam suatu organisasi secara
efektif dan efisien, akan mengoptimalkan pencapaian tujuan organisasi dan
pemanfaatan sumber daya manusia dimulai dari melakukan perencanaan yang tepat,
pengorganisasian yang mantap, penyusunan staf yang tepat dan profesional,
pengarahan dan pengawasan yang terkendali dengan baik akan menjamin
berfungsinya proses manajerial.
5) Guru
merupakan sumber daya insani yang sangat penting peranannya dalam mendidik dan
mengajar karena berhasilnya kegiatan belajar mengajar bergantung pada kemampuan
guru dalam menyusun atau merancang belajar mengajar.
6) Manajemen
sumber daya manusia termasuk salah satu bagian dari manajemen sekolah secara
keseluruhan, dan manajemen sumber daya manusia menduduki tempat yang sangat
penting. Dikatakan demikian karena guru adalah factor sentral dalam pendidikan.
7) Sumber
daya manusia merupakan factor penting bagi keberhasilan suatu sekolah, untuk
itu sumber daya manusia perlu dikelola dengan sebaik-baiknya melalui manajemen
sumber daya manusia. Karena melalui usaha-usaha dan kreativitas sumber daya
manusia, organisasi dapat menghasilkan suatu produk dan jasa yang berkualitas.
E.
Tugas
dan Peran Sekolah Dalam Pendidikan
Para
pakar pendidikan dan administrasi
pendidikan cendrung sependapat bahwa kemajuan besar dalam bidang pendidikan
hanya mungkin dicapai jika administrasi pendidikan itu sendiri dikelola secara
inovatif.Hal ini sejalan dengan pendapat Sanusi
dkk yang menyatakan bahwa Adminstrasi yang baik mendudduki tempt yang
sangat menentukan dalam struktur dan artikulasi system pendidikan (2002:
132).Siapa yang bertanggung jawab
mengelola,merencakan dan melaksanakan administrasi tersebut di suatu
sekolah adalah di bawah kendali kepala sekolah.Untuk itu kepala sekolah harus
memilki kemampuan professional yang menurut Sanusi ada empat kemampuan profesional kepala
sekolah yaitu:
· kemampuan
untuk menjalankan tanggungjawab yang diserahkan kepadanya selaku unit kehadiran
murid.
· Kemampuan
untukmenerapkan keterampilan-keterampilan konseptual,manusiawi, dan teknis pada
kedudukan jenis ini.
· Kemampuan
untuk memotivasi para bawahan untuk bekerja sama secara sukarela dalam mencapai
maksud-maksud unit dan organisasi.
· Kemamapuan
untuk memahami implikasi-implikasi dari perubahan social, ekonomis,politik,dan
educational; arti yang mereka sumbangkan kepada unit; untuk memulai dan
memimpin perubahan-perubahan yang cocok di dalam unit didasarkan atas
perubahan-perubahan social yang luas.(2002 :133)
Sedangkanmenurut
PERMEN DINKNAS No 13 tahun 2007 tentang Satandar kepala sekolah/Madrasah kepala sekolah harus
memiliki kompetensi atau kemampuan yang meliputi demensi kompetensi
kepribadian,manajerial, kewirausahaan supervisi dan sosial.
F.
Perlunya Bimbingan Konseling Di Sekolah Dasar
1.
Dilaksanakan guru kelas
Di Sekolah
Dasar, kegiatan Bimbingan Konseling tidak diberikan oleh Guru Pembimbing secara
khusus seperti di jenjang pendidikan SMP dan SMA. Guru kelas harus menjalankan
tugasnya secara menyeluruh, baik tugas menyampaikan semua materi pelajaran
(kecuali Agama dan Penjaskes) dan memberikan layanan bimbingan konseling kepada
semua siswa tanpa terkecuali
Dalam konteks
pemberian layanan bimbingan konseling, Prayitno (1997:35-36) mengatakan bahwa
pemberian layanan bimbingan konseling meliputi layanan orientasi, informasi,
penempatan dan penyaluran, pembelajaran, konseling perorangan, bimbingan
kelompok, dan konseling kelompok.
Guru Sekolah
Dasar harus melaksanakan ketujuh layanan bimbingan konseling tersebut agar
setiap permasalahan yang dihadapi siswa dapat diantisipasi sedini mungkin
sehingga tidak menggangu jalannya proses pembelajaran. Dengan demikian siswa
dapat mencapai prestasi belajar secara optimal tanpa mengalami hambatan dan
permasalahan pembelajaran yang cukup berarti.
Beberapa hal
yang menguatkan posisi guru kelas diantaranya:
a)
Lebih mengenal
karakter anak karena sudah mengenal lama
b)
Ada ikatan emosi
antara murid dan guru seperti orang tua dengan anaknya, mengingat perumpamaan
guru adalah orang tua mereka sewaktu disekolah
c)
Pemantaun
perkembangan anak terjadi hampir setiap hari sehingga data yang diperoleh
akurat.
d)
Dekat dengan
orang tua siswa, realita yang ada anak sering menceritakan guru ke orang tua
dan sebaliknya, disis lain orang tua tidak sungkan pergi ke sekolah menemui
guru kelas berbeda dengan di SMP dan SMA, orang tua terkesan sungkan atau malu
bahkan malas berkomunikasi dengan guru SMP/SMA terlebih ada kata BK/BP terkesan
konotasinya buruk.
e)
Jarak rumah
dengan sekolah dekat sehingga untuk kunjungan kerumah tidak menmukan hambatan.
Guru Sekolah Dasar harus melaksanakan ketujuh
layanan bimbingan konseling tersebut agar setiap permasalahan yang dihadapi
siswa dapat diantisipasi sedini mungkin sehingga tidak menggangu jalannya
proses pembelajaran. Dengan demikian siswa dapat mencapai prestasi belajar
secara optimal tanpa mengalami hambatan dan permasalahan pembelajaran yang
cukup berarti.
Realitas di lapangan, khususnya di Sekolah Dasar
menunjukkan bahwa peran guru kelas dalam pelaksanaan bimbingan konseling belum
dapat dilakukan secara optimal mengingat tugas dan tanggung jawab guru kelas
yang sarat akan beban sehingga tugas memberikan layanan bimbingan konseling
kurang membawa dampak positif bagi peningkatan prestasi belajar siswa.
Selain melaksanakan tugas pokoknya menyampaikan
semua mata pelajaran, guru SD juga dibebani seperangkat administrasi yang harus
dikerjakan sehingga tugas memberikan layanan bimbingan konseling belum dapat
dilakukan secara maksimal. Walaupun sudah memberikan layanan bimbingan
konseling sesuai dengan kesempatan dan kemampuan, namun agaknya data pendukung
yang berupa administrasi bimbingan konseling juga belum dikerjakan secara
tertib sehingga terkesan pemberian layanan bimbingan konseling di SD "asal
jalan".
2.
Dilaksanakan tenaga ahli/konselor yang professional
dibidangnya.
Penguasaan ilmu
dalam hal bimbingan dan konseling tidak diragukan lagi sehingga hasil yang
tercapai akan maksimal. Tetapi ada beberapa kendala yang terjadi disini yaitu:
·
Guru BK belum
terealisasikan di sekolah dasar, jikalau ada tidak setiap hari. Jadi bimbingan
yang terjadi tidak maksimal
·
Komunikasi
dengan pihak orangtua kurang erat karena guru BK yang tugasnya tidak menetap di
SD sulit untuk bertemu dengan wali murid.
·
Pemantauan
perkembangan siswa kurang baik karena tidak ketemu dengan siswa setiap hari,
padahal bimbingan itu harus berkesinambungan.
·
Jarak antara
rumah konselor dengan wali murid sangat jauh tidak seperti guru SD yang
rata-rata tempat tinggal mereka satu wilayah dengan sekolah, sehingga konselor
akan kesulitan jika akan mengadakan kegiatan kunjungan kerumah.
Beberapa permasalahan diatas dapat diatasi jika guru
BK ada disekolah dasar setiap hari menjadi bagian dari sekolah seperti halnya
guru kelaas. Dan kegiatan seperti kunjungan rumah dapat dilakukan pada jam
sepulang sekolah.
Tujuan Utama Bimbingan di SD :
·
Menguasai bahan
ajaran tuntutan kurikuler
·
Membuat pilihan
dan menetukan bahan ajaran yang cocok
·
Memiliki sikap
pandangan belajar yang mendukung
·
Mempunyai pola
prilaku belajar yang mendukung
·
Memilih teman
bergaul dan membentuk kelompok belajar yang serasi
·
Mengadakan
penyesuaian hidup berkelompok yang menunjang belajar
·
Memecahkan
masalah-masalah belajar yang dihadapi murid
Memahami anak usia sekolah Dasar
Memahami anak sama halnya dengan mengikuti
pertumbuhan anak. Ada anak yang tumbuh dengan cepat dan ada juga anak yang
tumbuh dengan lambat.
·
Perbedaan
kecepatan perkembangan anak dapat disebabkan oleh pembawaan maupun oleh
pengalaman hidup seperti gizi, penyakit, atau deprivasi.
·
Perkembangan
anak pada usia SD perlu dimengerti tidak hanya oleh psikolog tetapi juga oleh
staf lain disekolah.
·
Tetapi perlu
diingat, teman sebaya juga beperan penting bagi kematangan fisik,
intelektual,/mental, sosial, seksual, moral, dan emosional anak.
·
Kesempatan anak
bermain dengan teman sebaya membuat anak :
a)
mengenali
perbedaan antara laki-laki dan perempuan
b)
belajar untuk
mandiri dari ortu
c)
belajar
bertanggung jawab
d)
belajar
mengontrol emosi
e)
belajar membuat
aturan dan mematuhinya
f)
Belajar
membedakan mana yang salah & benar
g)
Berkomunikasi
timbal balik yang sejajar
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
pendidikan adalah upaya memanusiakan manusia muda.
Pengangkatan manusia muda ke taraf insani harus diwujudkan di dalam seluruh
proses atau upaya pendidikan. Tingkat
satuan pendidikan yang dianggap sebagai dasar pendidikan adalah sekolah dasar.
Di sekolah inilah anak didik mengalami proses pendidikan dan pembelajaran. Dan,
secara umum pengertian sekolah dasar dapat kita katakan sebagai institusi
pendidikan yang menyelenggarakan proses pendidikan dasar dan mendasari proses
pendidikan selanjutnya. Pendidikan ini diselenggarakan untuk anak-anak yang
telah berusia tujuh tahun dengan asumsi bahwa anak seusia tersebut mempunyai
tingkat pemahaman dan kebutuhan pendidikan yang sesuai dengan dirinya.
Sumber daya manusia merupakan factor penting bagi
keberhasilan suatu sekolah, untuk itu sumber daya manusia perlu dikelola dengan
sebaik-baiknya melalui manajemen sumber daya manusia. Karena melalui
usaha-usaha dan kreativitas sumber daya manusia, organisasi dapat menghasilkan
suatu produk dan jasa yang berkualitas.
Di Sekolah Dasar, kegiatan Bimbingan Konseling tidak
diberikan oleh Guru Pembimbing secara khusus seperti di jenjang pendidikan SMP
dan SMA. Guru kelas harus menjalankan tugasnya secara menyeluruh, baik tugas
menyampaikan semua materi pelajaran. Penguasaan ilmu dalam hal bimbingan dan
konseling tidak diragukan lagi sehingga hasil yang tercapai akan maksimal
dengan adanya tenaga ahli/konselor yang professional dibidangnya.
B.
Kritik dan Saran
Saran-saran Jangan pernah meremehkan pendidikan, apa
itu pendidikan social, agama karena hal tersebut adalah suatu hal menentukan
bahwa kita seperti apa. Apakah mendapatkan masa depan yang cerah atau
sebaliknya. Kita harus terus belajar dan jangan pernah putus asa dalam mencari
ilmu karena hidup kita ta’akan berarti tanpa dengan ilmu dan akhlak. Semoga
bahasa dan penyampain dalam makalah ini dapat dimengerti dan berguna untuk
dimanfaatkan bagi kita semua. Kritik dan saran yang membangun sangat di
perlukan agar dalam pembelajaran yang kedepan bisa lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Mohamad Miftah Thoha,.Kepemimpinan dalam Manajemen
Suatu Pendekatan Prilaku.Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 1999
Made Pidarta.,
Manajemen Pendidikan. Jakarta : PT. Bina Aksara, 1988
Nanang Fattah.
Landasan Pendidikan. Bandung PT. Remaja Karya, 2001
Nasution,
Didaktik : Azas-azas Mengajar, IKIP Bandung, 1977
R. Iyeng Wiraputra. Aneka Masalah Pendidikan dan
Kepemimpinan Fakultas Ilmu Pendidikan . IKIP Bandung, 1982
UU
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Kependidikan.
2007. Manajemen Layanan Khusus Sekolah.
Prayitno, dkk.
2004. Pedoman Khusus
Bimbingan dan Konseling,
Jakarta :
http://kluncur.blogspot.com/2011/10/makalah-kapita-selekta-pendidikan-di-sd.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar